Astronom Amerika Temukan Dunia Lain Sejumlah astronom Amerika
mengatakan, mereka menemukan dua lagi planet sebesar Neptunus yang
mengitari bintang-bintang di luar sistem tata surya kita.
Mereka menyatakan, penemuan dunia terkecil yang terlihat mengitari
bintang-bintang lain itu merupakan terobosan dalam penelitian tentang
dunia-dunia lain dan kehidupan di luar angkasa.
Planet-planet
itu hanya sekitar 15 kali lebih besar dari Bumi. Dunia yang sebelumnya
dikenal adalah kelas Yupiter sekitar 318 kali lebih besar dari Bumi.
Satu dari planet baru itu berada dalam sistem empat planet pertama
yang pernah ditemukan. "Kami hampir menemukan dunia sebesar Bumi yang
sebenarnya," kata pemburu planet Geoff Marcy dari Universitas
California.
Menggunakan teleskop di Hawaii, California, dan
Texas, para astronom itu menemukan planet-planet sebesar Neptunus
pertama di luar sistem tata surya kita.
Salah satu di
antaranya mungkin hanya 14 kali massa Bumi, yang mungkin cukup kecil
untuk memiliki permukaan padat dan temperatur yang mungkin mendatangkan
kehidupan.
"Ukuran planet-planet itu agak aneh, namun kami
tidak berpikir tentang massa Yupiter atau Saturnus, namun massa Bumi,"
kata Geoff Marcy.
Membingungkan
"Semua eksoplanet yang ditemukan sejauh ini sebagian besar gas-gas
raksasa, namun planet-planet baru ini membingungkan - mereka mungkin
berbentuk gas seperti Yupiter, namun planet-planet itu mungkin juga
memiliki inti es batu dan tertutup gas hidrogen dan helium, seperti
Neptunus, atau mereka mungkin kombinasi batu dan es, seperti Merkurius."
Profesor Marcy dan koleganya Paul Butler, dari Institut Carnegie
Washington, serta Barbara McArthur dari Universitas Texas, ketua tim
kedua, mengumumkan penemuan mereka pada konferensi pers NASA.
Dua halaman yang memerinci penemuan planet baru itu diserahkan ke
The Astrophysical Journal Juli lalu dan diterima.
Deteksi planet di luar tata surya sebesar Neptunus, yang belum
ditinjau dengan seksama dalam satu jurnal, diumumkan astronom Eropa pada
25 Agustus lalu.
Ketiga planet ini ditemukan dengan meneliti
goyangan bintang itu yang disebabkan oleh tarikan gravitasi planet pada
bintang saat mengitarinya. Tarikan tersebut menimbulkan geseran Doppler
pada sinar yang dipancarkan bintang itu.
Para peneliti
menyatakan planet-planet baru itu, meski besarnya hampir sama dengan
Bumi, bentuknya sama sekali tidak mirip Bumi. Kedunya mengitari
bintang-bintang mereka dalam beberapa hari dan sangat dekat saat
terbakar pada bagian yang menghadap bintang itu.
Planet Keempat
Planet yang lebih kecil dari dua planet itu, dengan massa minimum 14
massa Bumi, ditemukan McArthur dan timnya di sekitar bintang 55 Cancri.
Itu merupakan planet keempat yang ditemukan di sekitar 55 Cancri,
bintang kuning G yang letaknya hanya 41 tahun cahaya dari Bumi dalam
konstelasi Cancer. "Mungkin ada planet-planet lain di sistem ini," kata
McArthur.
Planet yang lebih besar, dengan ukuran minimum 21
kali massa Bumi, mengitari bintang merah M, Gliese 436, yang sekitar 50
kali lebih suram dibandingkan matahari kita dan terletak 33 tahun cahaya
dalam konstelasi Leo.
Jika planet yang mengitari Gliese 436
itu memiliki sedikit atmosfer untuk menyebarkan panas, planet itu
mungkin memiliki temperatur 377 derajat Celsius di sisi yang menghadap
bintang. Di sisi itu, planet tersebut mungkin siang terus, dan saat
temperaturnya puluhan derajat di bawah nol, planet itu akan mengalami
malam terus.
Namun, temperatur di batas senja mungkin lebih
nyaman, paling tidak dari perspektif Bumi, kata Marcy. "Bagian depan
panas dan belakang mungkin dingin, namun daerah di antaranya mungkin
memiliki temperatur moderat antara 0 dan 100 derajat Celsius," jelasnya.
Penemuan planet-planet terkecil secara bersamaan ini mungkin
menunjukkan keberadaan mereka sudah biasa, tambah Marcy.(bbc-niek-46)